Tulisan sebelumnya tentang Ahdan - Ayzar yang sakit di hari penting plus Abila yang lolos jadi Mahasiswa.
Pas kejadian jatuh sakit itu, saya lagi hectic-hecticnya menyelesaikan beberapa hal sebelum pulang kampung untuk persiapan acara pernikahan adik bungsu.
Tanggal 4 Mei acara lamaran, setelah acara lamaran ini kami empat bersodara sering zoom dan chat grup diskusi apa dan bagaimana nanti konsep acaranya. Kebetulan sejak dulu kami punya grup chat dengan nama "The Sister". Di grup inilah ide-ide muncul. Saling share reference baik dekorasi, model baju, dan lain-lain.
Sebelum cetak undangan, beli seragam, pilih baju pengantin kita berembuk tema warna nya biar cantik dan elegant diliatnya. Mencari referensi di tiktok dan pinterest akhirnya pilih pallette warna orange gold karena catin mau banget pake orange di resepsi meskipun akhirnya berubah jadi rose gold tapi tidak mengkhianati pallete warna di awal.
Setelah sepakat dengan pallete warna, selanjutnya design undangan, cari kain seragam, request dekorasi resepsi, semua menyesuaikan pallete warna.
Sementara untuk Nikah, kami coba cari warna yang masih bisa masuk ke pallete, setidaknya jangan tabrak warna. Hijau dan putih menjadi tema di acara akad. Hijau masih masuk sebagai warna daun sementara putih cukup masuk sebagai warna netral.
Undangan di urus langsung oleh catin, dapat referensi di tiktok. Pesannya jauh di Sidoarjo 😅. Designnya keren di tambah warna salmon nya bikin tambah unik.
Kelebihan menentukan warna pallete di awal itu hasil akhirnya akan elegant. Tidak norak baik diliat secara langsung apalagi di foto dan videonya.
Ada plusnya tapi ada juga ribetnya. Salah satu ribetnya saat cari kain seragam. Apalagi warna ini bukan warna yang umum. Kami harus 2 kali bolak-balik di 3 toko kain untuk mendapatkan warna ini. Pesan undangan & persoalan kain seragam dan modelnya kelar di akhir bulan Mei.
Masih ada 50 hari setelahnya untuk menyelesaikan printilan yang lain.
Pertengahan Juni, saat Ayzar & Ahdan sakit saat itu planning saya bagi undangan untuk keluarga di Makassar dan buat kue kering untuk acara pengantin. Biasanya kue kering ini di sajikan sebelum dan sesudah acara resepsi jika ada tamu yang datang, untuk di sandingkan dengan kue-kue basah tradisional. Karena Ahdan & Ayzar sakit, planning tertunda seminggu. Awalnya target selesai 20 Juni molor sampai 27 Juni.
Oiya, 1 hal yang bikin stress menjelang acara pernikahan ini adalah catering karena jalanan Enrekang - Kalosi yang dalam perbaikan sehingga sering macet berjam-jam.
Sebelum acara lamaran, setelah ada bisikan-bisikan indah kalau keluarga laki-laki sudah mau datang. Kami sudah sepakat, kalau nanti jadi maunya pakai catering saja. Saya sudah coba cari tau beberapa catering di Pare-pare, Sidrap dan Palopo. Cari tau soal menu, harga dan tekhnis nya kalau jarak jauh.
Alasan kami bersodara plus mama bapak sepakat pakai catering karena kondisi mama dan bapak saya yang tidak sekuat dulu lagi, apalagi pasca ibu stroke. Sementara kami berempat juga di pisahkan 4 tempat dengan urusan masing-masing. Khawatirnya kami tidak bisa lama mendampingi mama bapak di kampung.
Setelah acara lamaran 4 Mei, saya coba deal dengan catering Seruni Pare-pare. Sayangnya tanggal yang kami ajukan sudah ada yang booking (padahal acaranya masih 2 bulan). Di operlah ke Catering Seruni Makassar, untungnya tanggal 6 Juli masih kosong malah 7 Juli sudah terisi. Segera panjar untuk amankan tanggal.
Untuk catering kami order lebih 1000 pax. Biasanya untuk perjalanan jauh catering ada minimal pembeliannya. Dari beberapa catering yang saya hubungi catering Seruni lah yang syaratnya paling bisa kami terima. Ada catering yang maunya minimal 1500 pax, ada juga yang maunya mengantar di hari H, ngeri-ngeri sedap ini dengan kondisi jalanan Enrekang.
Untuk catering Seruni, ada biaya tambahan perporsi karena sistemnya pindah dapur. Mereka minta disiapkan rumah buat masak, air bersih dan tempat tidur untuk 10 orang crew nya. Mereka akan tiba di lokasi H-1.
Setiap kali liat postingan jalanan macet berjam-jam Enrekang - Kalosi stress saya bertambah. Pikiran-pikiran buruk berseliweran muncul.
Saat saya pulang kampung, saya terjebak macet. Yang biasanya kalau berangkat dari Makassar pagi, tiba jam 5 di Kalosi. Kali ini kami harus rela antri di jalanan kecil yang dalam proses perbaikan. Tiba di Kalosi jam 8 malam. Capek dan lapar.
Untungnya catering tiba dengan selamat tanpa macet. Mereka tiba Jumat jam 1 dini hari. Langsung bongkar peralatan.
Sungguh catering Seruni Makassar ini rekomen pake banget. Bukan hanya dari segi makanannya yang enak, tapi pelayanannya dan komunikasi nya yang keren.
Oiya, saya juga request taplak orange putih ke mereka sesuai tema warna.
Untuk vendor lain seperti photographer, MUA, video360, kopi, souvenir di urus oleh catin setelah diskusi di The sister grup WA.
Yang jadi surprise juga adalah MC. Awalnya mau datangkan MC dari Makassar. Kebetulan vendor photographer ada jasa MC nya sayangnya tanggal 6 Juli sudah ada yang booking. Cari MC wedding lain, biayanya cukup mahal karena harus menanggung transportasi dan akomodasi. Sepakat lah saya dan Tuti (adik saya yang kedua) jadi MC dadakan.
Menyambung-nyambungkan script yang kami nonton via tiktok, instagram dan youtube jadilah MC dadakan yang cukup buat acara jadi lebih hidup 😅. Tak sempat latihan, cukuplah improvisasi bakat alami yang main #eeaaa
Yang paling bikin hari, sampai hampir sesuai gedung mewek saat adik saya Tuti memandu acara sungkeman dengan iringan musik dan sajaknya.
Eh iya, lagu Wedding entrance juga lucu. Kalau di kota besar wedding entrance live dengan saxophone ataupun live penyanyi sanggar. Kami coba cari di youtube. Dengan soundsistem yang cukup bagus, lumayan membuat para tamu terhibur.
Alhamdulillah acara akad dan resepsi berjalan 95% sesuai rencana, sesuai ekspektasi.
Terima kasih semua pihak-pihak yang membantu menyukseskan acara kami.