ePrivacy and GPDR Cookie Consent by Cookie Consent KOTAK BINTANG

19 July 2024

Pengalaman Dadakan jadi Wedding Planner, EO Merangkap MC

Tulisan sebelumnya tentang Ahdan - Ayzar yang sakit di hari penting plus Abila yang lolos jadi Mahasiswa. 

Pas kejadian jatuh sakit itu, saya lagi hectic-hecticnya menyelesaikan beberapa hal sebelum pulang kampung untuk persiapan acara pernikahan adik bungsu. 

Tanggal 4 Mei acara lamaran, setelah acara lamaran ini kami empat bersodara sering zoom dan chat grup diskusi apa dan bagaimana nanti konsep acaranya. Kebetulan sejak dulu kami punya grup chat dengan nama "The Sister". Di grup inilah ide-ide muncul. Saling share reference baik dekorasi, model baju, dan lain-lain. 

Sebelum cetak undangan, beli seragam, pilih baju pengantin kita berembuk tema warna nya biar cantik dan elegant diliatnya. Mencari referensi di tiktok dan pinterest akhirnya pilih pallette warna orange gold karena catin mau banget pake orange di resepsi meskipun akhirnya berubah jadi rose gold tapi tidak mengkhianati pallete warna di awal. 


Setelah sepakat dengan pallete warna, selanjutnya design undangan, cari kain seragam, request dekorasi resepsi, semua menyesuaikan pallete warna. 

Sementara untuk Nikah, kami coba cari warna yang masih bisa masuk ke pallete, setidaknya jangan tabrak warna. Hijau dan putih menjadi tema di acara akad. Hijau masih masuk sebagai warna daun sementara putih cukup masuk sebagai warna netral. 

Undangan di urus langsung oleh catin, dapat referensi di tiktok. Pesannya jauh di Sidoarjo 😅. Designnya keren di tambah warna salmon nya bikin tambah unik. 



Kelebihan menentukan warna pallete di awal itu hasil akhirnya akan elegant. Tidak norak baik diliat secara langsung apalagi di foto dan videonya. 

Ada plusnya tapi ada juga ribetnya. Salah satu ribetnya saat cari kain seragam. Apalagi warna ini bukan warna yang umum. Kami harus 2 kali bolak-balik di 3 toko kain untuk mendapatkan warna ini. Pesan undangan & persoalan kain seragam dan modelnya kelar di akhir bulan Mei. 

Masih ada 50 hari setelahnya untuk menyelesaikan printilan yang lain. 

Pertengahan Juni, saat Ayzar & Ahdan sakit saat itu planning saya bagi undangan untuk keluarga di Makassar dan buat kue kering untuk acara pengantin. Biasanya kue kering ini di sajikan sebelum dan sesudah acara resepsi jika ada tamu yang datang, untuk di sandingkan dengan kue-kue basah tradisional. Karena Ahdan & Ayzar sakit, planning tertunda seminggu. Awalnya target selesai 20 Juni molor sampai 27 Juni. 



Oiya, 1 hal yang bikin stress menjelang acara pernikahan ini adalah catering karena jalanan Enrekang - Kalosi yang dalam perbaikan sehingga sering macet berjam-jam. 

Sebelum acara lamaran, setelah ada bisikan-bisikan indah kalau keluarga laki-laki sudah mau datang. Kami sudah sepakat, kalau nanti jadi maunya pakai catering saja. Saya sudah coba cari tau beberapa catering di Pare-pare, Sidrap dan Palopo. Cari tau soal menu, harga dan tekhnis nya kalau jarak jauh. 

Alasan kami bersodara plus mama bapak sepakat pakai catering karena kondisi mama dan bapak saya yang tidak sekuat dulu lagi, apalagi pasca ibu stroke. Sementara kami berempat juga di pisahkan 4 tempat dengan urusan masing-masing. Khawatirnya kami tidak bisa lama mendampingi mama bapak di kampung. 

Setelah acara lamaran 4 Mei, saya coba deal dengan catering Seruni Pare-pare. Sayangnya tanggal yang kami ajukan sudah ada yang booking (padahal acaranya masih 2 bulan). Di operlah ke Catering Seruni Makassar, untungnya tanggal 6 Juli masih kosong malah 7 Juli sudah terisi. Segera panjar untuk amankan tanggal. 

Untuk catering kami order lebih 1000 pax. Biasanya untuk perjalanan jauh catering ada minimal pembeliannya. Dari beberapa catering yang saya hubungi catering Seruni lah yang syaratnya paling bisa kami terima.  Ada catering yang maunya minimal 1500 pax, ada juga yang maunya mengantar di hari H, ngeri-ngeri sedap ini dengan kondisi jalanan Enrekang. 

Untuk catering Seruni, ada biaya tambahan perporsi karena sistemnya pindah dapur. Mereka minta disiapkan rumah buat masak, air bersih dan tempat tidur untuk 10 orang crew nya. Mereka akan tiba di lokasi H-1. 

Setiap kali liat postingan jalanan macet berjam-jam Enrekang - Kalosi stress saya bertambah. Pikiran-pikiran buruk berseliweran muncul. 

Saat saya pulang kampung, saya terjebak macet. Yang biasanya kalau berangkat dari Makassar pagi, tiba jam 5 di Kalosi. Kali ini kami harus rela antri di jalanan kecil yang dalam proses perbaikan. Tiba di Kalosi jam 8 malam. Capek dan lapar. 



Untungnya catering tiba dengan selamat tanpa macet. Mereka tiba Jumat jam 1 dini hari. Langsung bongkar peralatan. 

Sungguh catering Seruni Makassar ini rekomen pake banget. Bukan hanya dari segi makanannya yang enak, tapi pelayanannya dan komunikasi nya yang keren. 
Oiya, saya juga request taplak orange putih ke mereka sesuai tema warna. 






Untuk vendor lain seperti photographer, MUA, video360, kopi, souvenir di urus oleh catin setelah diskusi di The sister grup WA. 

Yang jadi surprise juga adalah MC. Awalnya mau datangkan MC dari Makassar. Kebetulan vendor photographer ada jasa MC nya sayangnya tanggal 6 Juli sudah ada yang booking. Cari MC wedding lain, biayanya cukup mahal karena harus menanggung transportasi dan akomodasi. Sepakat lah saya dan Tuti (adik saya yang kedua) jadi MC dadakan. 

Menyambung-nyambungkan script yang kami nonton via tiktok, instagram dan youtube jadilah MC dadakan yang cukup buat acara jadi lebih hidup 😅. Tak sempat latihan, cukuplah improvisasi bakat alami yang main  #eeaaa
Yang paling bikin hari, sampai hampir sesuai gedung mewek saat adik saya Tuti memandu acara sungkeman dengan iringan musik dan sajaknya. 

Eh iya, lagu Wedding entrance juga lucu. Kalau di kota besar wedding entrance live dengan saxophone ataupun live penyanyi sanggar. Kami coba cari di youtube. Dengan soundsistem yang cukup bagus, lumayan membuat para tamu terhibur. 



Alhamdulillah acara akad dan resepsi berjalan 95% sesuai rencana, sesuai ekspektasi. 

Terima kasih semua pihak-pihak yang membantu menyukseskan acara kami. 



17 July 2024

Kerikil & Hadiah Istimewa di Juni 2024

Setiap tahunnya bulan Juni - Juli - Agustus - Oktober menjadi bulan yang spesial di keluarga kami.

Juni, merupakan bulan perdana di tiap tahunnya kami merayakan ultah salah satu anggota keluarga kecil kami. Di mulai ultah Ahdan dan selang beberapa hari di susul ultah saya. Dan menjadi lebih spesial karena ada liburan kenaikan kelas.

Bulan Juli tak kalah spesial, ada anniversary pernikahan saya dan paksu yang tahun ini alhamdulillah sudah 19 tahun.Seminggu setelahnya disusul ultah Abila.

Bulan Agustus dan Oktober, ultah paksu dan si bungsu Ayzar.

Namun Juni tahun ini berbeda dari Juni - Juni tahun sebelumnya. Allah memberikan pengalaman beruntun yang sangat spesial. Rasanya campur aduk, serasa naik rollercoaster.

Awalnya tidak ada yang aneh, semua berjalan seperti biasa. Saat itu anak-anak SD lagi ulangan penaikan kelas. Hari ke 4 ulangan (senin 10 Juni) wali kelas Ayzar menelpon mengabarkan Ayzar merasa pusing dan mual di tengah ulangan. Ojek langganan segera menjemput.

Sampai rumah Ayzar langsung tidur, badannya di tekuk seperti orang kedinginan padahal suhu badan normal. Saya menyelimutinya.

1 jam berlalu, saya mencoba membangunkannya untuk makan. Ayzar mengeluh sakit kepala sambil menangis, saya membujuknya makan kemudian memberikannya parasetamol untuk mengurangi sakit kepalanya. Ayzar kemudian tertidur lagi. Sore terbangun dengan suhu tubuh 39 dercel.

3 hari kemudian, hari Kamis tidak ada perubahan pada Ayzar, masih demam naik turun disertai muntah. Sehari harinya saya home treatment dengan paracetamol, vitamin, madu, rebusan jahe srei. 

Akhirnya saya dan paksu berkeputusan membawanya ke UGD RS Unhas, kamis siang.



Sambil menunggu hasil lab pemeriksaan darah Ayzar, paksu balik ganti pakaian karena dia dari kampus langsung ke RS. Di hari yang sama kami lagi degdegan menunggu hasil SNBT Abila, yang di jadwalkan pengumuman jam 4 sore wita.

Cerita soal Abila, awalnya dia eligible untuk SNBP tapi belum rezeki. Mencoba jalur SNBT dengan pilihan tunggal Psikologi Unhas. Kalau teman-temannya bimbel sejak setahun bahkan ada yang 3 tahun Abila bimbel hanya ambil intensif 1 bulan lebih di mulai sejak ujian sekolah berakhir. 
Ini bukan tanpa alasan. Abila berangkat sekolah pagi jam 6.30. Sampai rumah jam 5 sore, energi terkuras banyak di perjalanan. Abila anak yang gampang capek dan kalau capek semua bakal berantakan jadinya selama sekolah di SMA dia tidak ikut bimbingan kecuali privat matematika via zoom 1x seminggu.

Setelah tes SNBT, Abila juga daftar ujian Mandiri UGM di Makassar. Ujiannya sehari sebelum pengumuman SNBT

Jadi tanggal 13 Juni pengumuman SNBT tanggal 12 Juni Abila ujian Mandiri UGM. Bangun pagi brangkat ke Pettarani lokasi ujian, sampai di lokasi Abila telat 10 menit dan tidak di perbolehkan masuk di lokasi ujian. Abila menelpon sambil menangis. Saya yang cukup stress dengan kondisi Ayzar benar-benar jadi bertanduk. Di telepon, dengan suara datar saya cuman bilang ke Abila cari cara negosiasi dengan panitia, kalo tidak bisa langsung pulang.

Saya langsung cerita ke paksu, komennya cuma 1 "kalo sampai rumah, Abila jangan di marahi"

Berapa menit kemudian Abila tiba, paksu sudah brangkat kampus. Saya memeluk Abila yang stress (padahal saya pun stress), hanya 1 kalimat yang saya katakan "naiklah ke kamarmu wudhu shalat minta ampun sama Allah semoga besok kamu lulus SNBT"

Kembali ke cerita di UGD, sehari setelah tragedi Abila tidak bisa ikut ujian UGM. Jam 15.30 wita sambil menemani Ayzar yang berbaring, mata saya tidak lepas dari web pengumuman SNBT.  Berbagai pikiran berkecamuk, ancang-ancang kelas Mandiri sudah merasuk di hati. Yang bikin degdegan sekaligus mules karena di SNBT ini Abila hanya pilih 1 prodi dari 4 pilihan yang boleh di ambil. Prodi yang di ambil juga termasuk salah satu prodi yang kelulusannya sangat ketat. Prodi Psikologi Unhas, jadi pilihan tunggal Abila. Banyak yang pesimis termasuk saya merasa kansnya 50:50.



Tepat jam 16.00 wita, saya memasukkan no ujian dan tanggal lahir Abila. Tertera lulus, tapi saya tidak percaya. Mencoba zoom beberapa kali, dan screenshoot hasil pengumuman. 

Saya menelpon Abila yang lagi di rumah, menanyakan sedang apa dan apa dia sudah liat pengumuman? kataya dia tidur, tidak mau liat pengumuman karena takut. Saya mengabarkan kalo saya sudah lihat tapi tidak yakin. 

Saya mengirimkan hasil screen shoot pengumuman SNBT ke Abila dan paksu.Paksu membalas Alhamdulillah, membuat saya yakin kalo saya tidak salah lihat.



Abila menelpon balik mengabarkan kalo benar dia lulus, kami menangis haru di telepon. Ingin sekali saya memeluknya saat itu juga, saya menyuruhnya mengabari kakek neneknya. Sambil menangis saya sujud syukur di lantai samping ranjang Ayzar di UGD. Sayup-sayup saya dengar Ayzar teriak, what happen mommy? why did you cry?

Alhamdulillah, Abila lulus dengan skor rata-rata 727.98

Menjelang Magrib, hasil lab Ayzar keluar. Hasil pemeriksaan darah semua normal tidak ada indikasi DBD, diagnosa dokter Ayzar radang tenggorokan cukup parah. Paksu datang menjemput. Kami balik ke rumah.

Sabtu 15 Juni, 2 hari setelah Ayzar balik dari UGD giliran Ahdan yang demam dan muntah-muntah. Lebih parah dari Ayzar. Saya memberikan treatment yang sama dengan Ayzar, bedanya Ahdan malas minum.

Senin 17 Juni, hari lebaran idul Adha Ahdan tak kunjung membaik. Saya terpaksa tidak ke masjid shalat Ied. Jam 12 siang, Ahdan tidak berhenti muntah tiap kali sudah makan/minum. Oralit pun tidak ada yang bertahan. Akhirnya Ahdan kami bawa ke UGD. Abila ikut saya, paksu di rumah handle Ayzar yang juga belum stabil kesehatannya.

Sampai UGD RS Unhas, Ahdan sangat lemas. Dehidrasi kata dokter jaga. Beberapa kali tangannya di suntik untuk infus, bergantian tangan kanan dan kiri. Sangat sulit mendapatkan vena nya.

Saya menemani Ahdan, dan Abila saya minta tolong untuk  menyelesaikan administrasi mulai dari mendaftar, bawa resep dan ambil obat di apotik, bawa darah ke lab. 


Cukup sedih, karena hari lebaran tidak menyiapkan makanan seperti biasa di tambah lagi ke esokan harinya adalah hari yang kami tunggu sejak awal tahun "Ultah Ahdan".

2 minggu sebelum ultahnya, Ahdan request di buatkan Zupa soup dan triple mousse cake. Bahannya siap tapi tertunda di eksekusi. Di buatkan pun tidak akan di makan.

Jam 17.00 dokter anak yang jaga mendatangi saya mengatakan Ahdan harus opname karena muntahnya dan dehidrasi. Saya memohon untuk rawat jalan saja karena ada Ayzar di rumah yang juga belum sehat. Untungnya dokter membolehkan dengan syarat Ahdan harus kuat minum. Ahdan mengiyakan.
Menjelang magrib kami sampai di rumah.

Sabtu, 18 Agustus ultah Ahdan. Kami merayakannya dengan pelukan tanpa cake tanpa pesta.
Tanggal 19 Juni, paksu di jadwalkan ke Samarinda. Tiket PP sudah ada. Batal berangkat karena kondisi Ahdan belum berubah, masih muntah-muntah. Plus saya yang mulai tumbang.

Berapa hari kemudian di hari ultah saya, Ahdan & Ayzar mulai baikan, tidak demam tidak muntah tapi masih lemas. Kami ke cafe untuk merayakan seadanya ultah saya ultah Ahdan yg tertunda, kelulusan Abila dan terutama kesembuhan Ahdan & Ayzar.

Allah maha baik
Alhamdulillah kami bisa melewati kerikil-kerikil hidup dengan hadiah yang istimewa
Juni 2024 sangat berkesan

09 July 2021

Pendaftaran PPDB SMA, Serasa Naik Rollercoaster

Tahun ini Abila ikut pendaftaran PPDB SMA  di jalur zonasi dan prestasi akademik. 

Jalur zonasi gagal. Abila tidak bisa masuk ke SMA terdekat dari rumah kami yang berada di jarak 1.9KM, sementara hampir semua sekolah jarak terjauh siswa yang lulus ada di 800 meter. 

Melihat nama di sistem terus menurun, sampai hilang dari sistem sungguh buat perasaan down. Dan ini dialami banyak peserta. Apalagi teman-teman Abila yang rumahnya di daerah tamalanrea, zona blank. Tidak ada sma terdekat, jarak sma terdekat 2 km lebih. 

Saya pun coba mendaftarkan Abila di sekolah swasta yang biayanya cukup terjangkau. Jarak dari rumah kami sekitar 13 km. Semua ini saya lakukan setelah cukup tenang, setelah hati dan pikiran berkecamuk seminggu lamanya. Bahkan saya dan paksu sampai susah tidur selama 3 hari sejak PPDB zonasi berlangsung. 

3 minggu setelahnya perjuangan berlanjut. Abila mencoba peruntungan di PPDB jalur prestasi akademik. Hari pertama tidak langsung mendaftar. Hanya coba memantau nilai-nilai yang masuk. Termasuk untuk memutuskan sekolah mana yang akan di pilih. 

SMA 21 adalah target utama Abila, alasannya karena sekolah ini yang jaraknya terdekat, gampang aksesnya dari rumah kami, lingkungan sekolahnya bagus dan sekolahnya juga cukup punya nama. 

Pilihan kedua, awalnya mau memilih sma 5 tapi di hari kedua nilai Abila tidak akan bisa masuk ke sana. Setelah diskusi bertiga kami menjatuhkan pilihan ke SMA 1 untuk jadi pilihan kedua. Jaraknya cukup jauh tapi aksesnya lebih mudah buat Abila. 

Jalur prestasi ini tidak ada kuotanya seperti tahun sebelumnya. Jalur ini hanya menggunakan sisa kuota yang ada. SMA 21 dan SMA 5 yang jadi target Abila hanya punya 20 sisa kuota. 

Hari ini pengumuman, Abila lolos dipilihan kedua SMA 1 Makassar, urutan 28 dari 49 siswa via jalur prestasi. Alhamdulillah, bisa sekolah di SMA Negeri dengan jalur jujur 🥳😍. 




Selamat jadi anak putih abu - abu kk Abila. Bismillah, Semoga betah, nyaman dan sukses di sana. 


05 July 2021

Sunat Ahdan Tanpa Drama

Senin 28 Juni, Ahdan akhirnya di khitan.
Setelah beberapa kali mommy dan daddynya maju mundur dan tarik ulur jadwal. Akhirnya dapat waktu yang pas. 

Seminggu berlalu, merawat dengan cukup hati-hati menjaga bagaimana agar Ahdan tetap merasa nyaman dengan luka sehabis sunat. 

Dan hari ini setelah jadwal kontrol terakhir di klinik kami cukup merasa lega, terlebih Ahdan setelah seminggu ini aktivitasnya sangat terbatas demi menjaga luka agar tidak infeksi. 

Kontrol kedua setelah seminggu pasca sunat


Sejak awal saya menginginkan Ahdan disunat di usia 5-7 tahun. Tidak ada alasan yang scientist ataupun agama yang membuat kami berkeputusan, hanya ingin menyelesaikan kewajiban lebih awal. 

Sejak umur 5 tahun, sudah sering sounding ke Ahdan mengenai sunat. Sejak beberapa bulan sudah coba googling tempat sunat dan metode sunat yang ada di kota Makassar. 

Menemukan di google tempat sunat dengan slogan sunat tanpa sakit, sayangnya jaraknya cukup jauh dari rumah plus biaya yang cukup mahal menurut ku. 

Setelah browsing, telepon dan tanya sana sini akhirnya menjatuhkan pilihan metode konvensional di klinik Lifiyura yang berjarak 1.3km dari rumah, dengan jarak tempuh hanya 5 menit. 

Foto from google.com


Menelpon kamis pagi, dapat jadwal senin siang. Sejak kamis itu, Ahdan selalu menghitung hari. Tapi bukan cuman Ahdan, mommynya juga deg degan bercampur ngeri 🙈. Setiap shalat Ahdan selalu berdoa, semoga sunatnya berjalan lancar. 

Senin 28 Juni, Hari H
Senin setelah maksi dan shalat duhur, saya bertiga Ahdan dan paksu berangkat ke klinik. Kk Abila tinggal bersama Ayzar di rumah. 

Sesampai di klinik, di sambut ramah oleh petugas. Mendaftar kemudian di persilahkan menunggu depan ruangan, sementara perawat menyiapkan semuanya. 

Setelah semua siap, perawat meminta Ahdan untuk pipis dan wudhu terlebih dahulu. 

Ahdan di persilahkan masuk ruangan, sudah ada dokter yang menunggu. Dokter mempersilahkan Ahdan duduk, trus di tanya-tanya dulu. Kelas berapa, umur berapa, ke sini mau apa? 
Dokter seperti nya mencoba menjalin keakraban dengan anak sebelum memulai tugasnya, jadi anak merasa nyaman. 

Kesan pertama ini buat saya jatuh cinta, padahal awalnya sudah khawatir, takut dokter dan perawat nya tidak friendly. Alhamdulillah, tidak salah memilih klinik.  Allah mengirimkan Orang-orang baik 🤗. 


Setelah sesi tanya-tanya, Ahdan pun di baringkan, langsung saja saya berikan HP biar dia asyik dengan youtube. Pas pendaftaran, saya sudah tanyakan ke perawat boleh apa tidak main hp saat di sunat, alhamdulillah di bolehkan. Katanya senyaman anaknya 

Proses khitan sedang berjalan


Pas di suntik anastesi, Ahdan sempat teriak histeris dan nangis. Tapi tidak cukup 2 menit dia sudah asik main gadget tanpa merasa apapun. Saya mendampingi di bagian kepalanya. 

Kurang lebih 40 menit, semua selesai. Ahdan di minta tinggal dulu 30 menit untuk observasi. Sambil menunggu observasi, saya menyelesaikan biaya administrasi dan menebus obatnya di apotik. 

Biayanya 450 rb termasuk obat dan 3x kontrol/ganti perban (bisa berubah sewaktu-waktu yah).

Proses khitan sudah selesai, observasi sebelum pulang


Setelahnya, kami boleh pulang dibekali ibuprofen untuk anti nyeri, sebotol antibiotik dan salep. 

Saat perjalanan pulang, saya sudah di hantui rasa khawatir kalau obat anastesinya tidak lagi bereaksi. Ahdan bakal krengki semalaman. Mental sudah siap untuk begadang. 

Sejam setelah sampai rumah (jam 5 sore) saya memberikan ibuprofen dan antibiotik. Malamnya Ahdan tidur terpisah, tapi masih di kamar yang sama. Ini buat jaga-jaga takut luka sunatnya kena tendangan maut yang lagi tidur 😅. 

Saya dan paksu bergantian mengecek keadaan Ahdan. Alhamdulillah tidurnya nyenyak, tidak ada meringis ataupun mengadu kesakitan. Semua normal seperti biasa. Jam 5 subuh Ahdan bangun mau pipis, saat pipis ini yang sedikit ribet karena menjaga agar perban tidak kena tetesan air kencing. 

Tapi alhamdulillah, tidak ada krengki, tidak ada meringis kesakitan. Hanya sedikit meringis saat buang air kecil, ribet saat di basuh dengan kasa steril + air NaCl. Subuhnya sempat nangis, tapi bukan karena kesakitan, tapi karena merasa gerakannya terbatas, sampai tanya kapan dia bisa lari-lari lagi, main sepatu roda, main sepeda 😅. 

Hari Rabu, H+2
Dua hari di lewati tanpa drama, rabu siang jadwal buka/ganti perban dan kontrol. Sejak pagi sudah sounding ke Ahdan kalau buka perban bakal sakit. Dia harus kuat, dan tahan sakitnya.  Sampai di rumah sakit, tidak perlu antri langsung masuk ruang tindakan. Perawatnya memang sudah menyarankan untuk datang siang saat pasien sudah berkurang jadi tidak perlu lama ngantri. 

Pas buka perban, Ahdan kesakitan. Sempat nangis dan teriak yang mengagetkan seisi klinik 🤭. Untungnya perawatnya cukup cekatan, dan tidak butuh waktu lama perban sudah lepas. Setelah dokter periksa, dokter dan perawat sepakat lukanya tidak di perban lagi. Biar lukanya cepat kering, kami juga di bekali salep untuk di oleskan di luka biar cepat kering. 

Tidak sampai sejam, kami pun pulang. 

Perban sudah lepas, semoga cepat sembuh lukanya

Hari ketiga dan seterusnya, alhamdulillah tidak ada drama. Tidur nyenyak tiap malam sejak hari pertama. Yang ribet hanya saat pipis dan BAK, ini pun bisa di lewati tanpa drama. 

Peralatan perang untuk BAK dan bersih-bersih pagi - malam



Senin, H+7
Kembali kontrol ke klinik, tidak ada yang perlu di khawatirkan. Luka mulai kering, tetap di jaga biar tidak basah dan sering di bersihkan. 

Demikian cerita sunat Ahdan, alhamdulillah bisa Ahdan lewati dengan tidak banyak drama, tidak ada keluhan berat. 

Hari ke 7 masih pakai celana sunat, biar tetap aman dan nyaman 😅. 

Semoga postingan ini ada manfaatnya, setidaknya buat Ahdan baca kelak ketika sudah besar. 

******
Update 5 Juli 2021

Setelah konsul Senin seminggu setelah sunat, luka Ahdan masih belum kering. Ini karen kesalahan aku juga. 

Aku baca beberapa artikel di google kalau pasca sunat ketika anak pipis di lap dengan kasa yang di berikan cairan NaCl (cairan impus), ternyata ini membuat luka sunatnya tidak segera mengering. 

Setelah dari rumah sakit, tiap ahdan sudah pipis hanya di lap dengan tissue kering. Ingat tissue kering, lap semua sisa kencing yang menempel. 

Dua hari setelahnya, luka terlihat lebih cepat kering. Jadi tidak usah  neko-neko kek saya yah, sampai beli revanol dan NaCl segala 🙈. 




The End