ePrivacy and GPDR Cookie Consent by Cookie Consent Tempert Tantrum 2 (selesai) ~ KOTAK BINTANG

27 April 2010

Tempert Tantrum 2 (selesai)

Tantrum pertama kali yang diperlihatkan Abila, membuat saya bingung harus berbuat apa. Kejadian di mall itu tidak singkat, kami memaksa diri pulang meskipun dia sedang menangis keras. Sepanjang perjalanan mungkin karena capek dia tertidur di motor, tapi sampai rumah dia melanjutkan tangisnya. Teriak-teriak keras, saya hanya diam melihatnya. Dia menangis 1 jam lebih membuat matanya bengkak. Saya agak lupa, gimana caranya saat itu dia bisa diam.

Keseringan tantrum mulai Abila perlihatkan saat papanya berangkat ke US, dia bisa menangis sampai 1 jam tanpa berhenti. Awalnya saya membujuknya, capek membujuk memukul (hal yang tidak seharusnya saya lakukan), kemudian mendiamkannya. Satu yang saya lihat, saya apakan pun dia tidak akan berhenti. Dia akan berhenti ketika dia capek dan ingin berhenti. Biasanya ketika dia capek, dia akan datang sendiri pada saya sambil menghapus air matanya "ma..saya sudah tidak menangis".

Ketika kami tiba di US, nanti setelah 2 bulan dia memperlihatkan lagi tantrum itu. Dan saya perhatikan dia akan seperti itu ketika gejala pilek menyerangnya. Dia teramat sensi, sehingga hal sepele pun jadi bahan dia buat mengamuk.

Pernah sekali dia mengamuk disekolahnya, hanya persoalan bukan saya yang datang menjemputnya melainkan papanya. Dia marah dan mengamuk, gurunya pun kaget, mereka baru melihat tangis heboh. 

Sebenanya ini bukanlah sebuah masalah besar sendainya saya tinggal di pemukiman yang agak sepi. Atau saya di Makassar, di rumah kami. Hal ini menjadi masalah besar buat saya dan suami ketika Abila histeris selama 1 jam, apalagi jika tantrumnya kambuh jam 2 tengah malam. Karena di sisi kanan apartment, diatas unit kami, depan dan belakang gedung apartment kami, semua ditinggali nenek. nenek yang usianya 60-70 tahun.

Kami sangat khawatir mereka merasa terganggu dan meminta kami pindah dari apartment ini. Atau mereka melapor polisi karena merasa ketenangannya terusik.

Semoga ini cepat berlalu

0 comments:

Post a Comment

Berkomentar yang sopan sangat disenangi, komentar spam akan di hapus. Thanks!!