Cerita sebelumnya disini
Sejak
itu, saya selalu was-was khawatir kejang itu datang lagi. Disisi lain,
saya semakin giat mencari tau tentang kejang tanpa demam ini baik
melalui internet ataupun mencari buku. Hasilnya kurang memuaskan buat
saya pribadi dan 10 hari setelah kejadian itu, sang bayi kejang lagi.
Hari itu Jumat jam 12 siang, sejak pagi dia sedikit rewel. Sebelum
kejadian, saya sedikit memaksanya makan dan dia menolak dan menangis,
belum reda tangisnya kubuka bajunya karena telah kotor akibat makanan,
dia semakin menjerit histeris dan kemudian kejang. Saat kejadian, ada
suami dan sang nenek yang menyaksikannya. Saya tak lagi panik, mencoba
membuatnya senyaman mungkin sementara papa dan neneknya sangat panik karena untuk pertama kalinya mereka lihat.
Kejadian
ini berlangsung singkat, sama kejadian pertama tidak lebih dari 5 menit
dan setelah itu dia akan tertidur pulas. Setelah bangun, kami
membawanya ke dsa yang lain dari dsa sebelumnya. Kali ini dsa
menyarankan saya untuk memeriksakan sang bayi ke dsa ahli neurologi dr. P
Nara, sayangnya sang dsa ini tidak tau alamat ataupun tempat praktek
dsa yang di maksud. Saya mulai mencari alamat sang dokter, melalui
internet dan buku telepon. Saya menemukan no telepon rumahnya, coba saya
hubungi tapi katanya sang dokter lagi ke luar negeri.
2 minggu setelah kejadian, saya pun hendak memeriksakan sang bayi ke dsa ahli neurologi. Karena waktu itu cuaca lagi tak menentu kami memutuskan untuk tidak membawanya menggunakan motor tapi angkot maklum kami tak punya mobil pribadi, jaraknya kurang lebih 15 km. Tapi di tengah perjalanan, sang bayi kejang lagi, saya langsung minta sopir untuk berhenti dan membawa sang anak lari masuk ke dalam toko dan menidurkannya di sofa, saya lupa nama tokonya, disekitar jalan Cendrawasih sudah sangat dekat dengan rumah dsa yang akan kami datangi. Untungnya sang pemilik toko seorang Chinese yang baik hati. Kenapa tiba-tiba kejang lagi, tak ada tanda-tanda sama sekali, kali ini sang bayi hendak memegang dompet salah satu penumpang yang ada di dekat saya dan saya pun melarangnya dengan menarik lembut tangannya, dan kejangpun datang lagi.
Hal
ini yang sedikit membuat saya sedikit bingung, setiap kali dia pilek
ringan dan moodnya sangat tidak bagus dan kemudian saya membuatnya
kecewa dia kejang lagi. Hal ini terjadi pada kejang ke2 dan ke 3. Entah
ini ada hubungannya atau tidak.
Saat
kejangnya berhenti kami segera membawanya menuju rumah dsa neurologi.
Sang dokter sudah cukup tua, usianya saya taksir 80-an. Tak banyak
pasien, hanya ada 1 sebelum kami dan satu lagi setelah kami. Kabarnya
dia membatasi pasien yang akan berkunjung di tempat praktek dirumahnya,
bila ada yang menelepon dan tak begitu mendesak semua disarankan ke
tempat prakteknya dari jam 5pm - 9 pm (senin-jumat) di salah satu RS
besar di Makassar.
Sang
dokter memeriksa putri saya, mengetok-ngetok lutut dan beberapa bagian
tubuh lainnya dengan alatnya. Hampir 15 menit sang dokter memeriksa
putri saya, kemudian menuliskan resep stesolid yang mesti selalu standby
kemanapun saya membawa sang bayi agar jika terjadi kejang, kejang akan
segera berhenti. Selain itu ada ertrocyn, novalgin, luminal dan
prednison. Obatnya segera kutebus sambil bertanya pada sang apoteker
kegunaan obat itu, saat ini saya belum join di milis dan tak tahu sama
sekali tentang slogan SAY NO PUYER. Dokter juga menyarankan untuk
melakukan pemeriksaan EEG secepatnya. Sang dokter mengatakan, jika
positif maka kemungkinan sang anak harus mengkonsumsi obat selama 2
tahun nonstop.
continued.........
mb trus kelanjutanny gmn? baby ku jg sm kejang tanpa demam gtu dkasi luminal sm dr syarafny, puyer gtu, gpp y.. smua test ud dijalanin dr CT scane, MRI, EEG test darah dll.. smua baik2 aj gk ad kelainan. Btw lama bgt mnum obat ny mpe 2 thn mb.
ReplyDeleteElsa, lanjutannya ada di
ReplyDeletehttp://ita-agusdiary.blogspot.com/2010/10/bayi-kejang-tanpa-demam-3-selesai.html
hai mom... baca kisahnya mirip banget sama apa yang dialami sama anak aku. btw, boleh aku minta alamat emailnya? pengen nanya2 banyak nih mom... kalo boleh, ini email aku mom : desy_pinky@yahoo.com.
ReplyDeletethx ya mom
Mbak,bayi saya 6 bulan kejang tanpa demam untuk kedua kali sama dgn mbak alami 10 hari stlh kejang pertama, tapi kejang kedua ini dari jumat 22 Feb, sabtu 8 kali kejang. DSA menyarankan opname, hasil darah semua normal, saya di Ambon disini belum ada dokter neurologi dan alat EEG. Keluar dari RS dibekali obat anti kejang(puyer) dan Sanmol. Pengen sharing ttg dokter, tolong ya mbak kontak ke fb saya Masita Sari Siregar.
ReplyDelete