Senin 28 Juni, Ahdan akhirnya di khitan.
Setelah beberapa kali mommy dan daddynya maju mundur dan tarik ulur jadwal. Akhirnya dapat waktu yang pas.
Seminggu berlalu, merawat dengan cukup hati-hati menjaga bagaimana agar Ahdan tetap merasa nyaman dengan luka sehabis sunat.
Dan hari ini setelah jadwal kontrol terakhir di klinik kami cukup merasa lega, terlebih Ahdan setelah seminggu ini aktivitasnya sangat terbatas demi menjaga luka agar tidak infeksi.
Kontrol kedua setelah seminggu pasca sunat |
Sejak awal saya menginginkan Ahdan disunat di usia 5-7 tahun. Tidak ada alasan yang scientist ataupun agama yang membuat kami berkeputusan, hanya ingin menyelesaikan kewajiban lebih awal.
Sejak umur 5 tahun, sudah sering sounding ke Ahdan mengenai sunat. Sejak beberapa bulan sudah coba googling tempat sunat dan metode sunat yang ada di kota Makassar.
Menemukan di google tempat sunat dengan slogan sunat tanpa sakit, sayangnya jaraknya cukup jauh dari rumah plus biaya yang cukup mahal menurut ku.
Setelah browsing, telepon dan tanya sana sini akhirnya menjatuhkan pilihan metode konvensional di klinik Lifiyura yang berjarak 1.3km dari rumah, dengan jarak tempuh hanya 5 menit.
Foto from google.com |
Menelpon kamis pagi, dapat jadwal senin siang. Sejak kamis itu, Ahdan selalu menghitung hari. Tapi bukan cuman Ahdan, mommynya juga deg degan bercampur ngeri 🙈. Setiap shalat Ahdan selalu berdoa, semoga sunatnya berjalan lancar.
Senin 28 Juni, Hari H
Senin setelah maksi dan shalat duhur, saya bertiga Ahdan dan paksu berangkat ke klinik. Kk Abila tinggal bersama Ayzar di rumah.
Sesampai di klinik, di sambut ramah oleh petugas. Mendaftar kemudian di persilahkan menunggu depan ruangan, sementara perawat menyiapkan semuanya.
Setelah semua siap, perawat meminta Ahdan untuk pipis dan wudhu terlebih dahulu.
Ahdan di persilahkan masuk ruangan, sudah ada dokter yang menunggu. Dokter mempersilahkan Ahdan duduk, trus di tanya-tanya dulu. Kelas berapa, umur berapa, ke sini mau apa?
Dokter seperti nya mencoba menjalin keakraban dengan anak sebelum memulai tugasnya, jadi anak merasa nyaman.
Kesan pertama ini buat saya jatuh cinta, padahal awalnya sudah khawatir, takut dokter dan perawat nya tidak friendly. Alhamdulillah, tidak salah memilih klinik. Allah mengirimkan Orang-orang baik 🤗.
Setelah sesi tanya-tanya, Ahdan pun di baringkan, langsung saja saya berikan HP biar dia asyik dengan youtube. Pas pendaftaran, saya sudah tanyakan ke perawat boleh apa tidak main hp saat di sunat, alhamdulillah di bolehkan. Katanya senyaman anaknya
Proses khitan sedang berjalan |
Pas di suntik anastesi, Ahdan sempat teriak histeris dan nangis. Tapi tidak cukup 2 menit dia sudah asik main gadget tanpa merasa apapun. Saya mendampingi di bagian kepalanya.
Kurang lebih 40 menit, semua selesai. Ahdan di minta tinggal dulu 30 menit untuk observasi. Sambil menunggu observasi, saya menyelesaikan biaya administrasi dan menebus obatnya di apotik.
Biayanya 450 rb termasuk obat dan 3x kontrol/ganti perban (bisa berubah sewaktu-waktu yah).
Proses khitan sudah selesai, observasi sebelum pulang |
Setelahnya, kami boleh pulang dibekali ibuprofen untuk anti nyeri, sebotol antibiotik dan salep.
Saat perjalanan pulang, saya sudah di hantui rasa khawatir kalau obat anastesinya tidak lagi bereaksi. Ahdan bakal krengki semalaman. Mental sudah siap untuk begadang.
Sejam setelah sampai rumah (jam 5 sore) saya memberikan ibuprofen dan antibiotik. Malamnya Ahdan tidur terpisah, tapi masih di kamar yang sama. Ini buat jaga-jaga takut luka sunatnya kena tendangan maut yang lagi tidur 😅.
Saya dan paksu bergantian mengecek keadaan Ahdan. Alhamdulillah tidurnya nyenyak, tidak ada meringis ataupun mengadu kesakitan. Semua normal seperti biasa. Jam 5 subuh Ahdan bangun mau pipis, saat pipis ini yang sedikit ribet karena menjaga agar perban tidak kena tetesan air kencing.
Tapi alhamdulillah, tidak ada krengki, tidak ada meringis kesakitan. Hanya sedikit meringis saat buang air kecil, ribet saat di basuh dengan kasa steril + air NaCl. Subuhnya sempat nangis, tapi bukan karena kesakitan, tapi karena merasa gerakannya terbatas, sampai tanya kapan dia bisa lari-lari lagi, main sepatu roda, main sepeda 😅.
Hari Rabu, H+2
Dua hari di lewati tanpa drama, rabu siang jadwal buka/ganti perban dan kontrol. Sejak pagi sudah sounding ke Ahdan kalau buka perban bakal sakit. Dia harus kuat, dan tahan sakitnya. Sampai di rumah sakit, tidak perlu antri langsung masuk ruang tindakan. Perawatnya memang sudah menyarankan untuk datang siang saat pasien sudah berkurang jadi tidak perlu lama ngantri.
Pas buka perban, Ahdan kesakitan. Sempat nangis dan teriak yang mengagetkan seisi klinik ðŸ¤. Untungnya perawatnya cukup cekatan, dan tidak butuh waktu lama perban sudah lepas. Setelah dokter periksa, dokter dan perawat sepakat lukanya tidak di perban lagi. Biar lukanya cepat kering, kami juga di bekali salep untuk di oleskan di luka biar cepat kering.
Tidak sampai sejam, kami pun pulang.
Perban sudah lepas, semoga cepat sembuh lukanya |
Hari ketiga dan seterusnya, alhamdulillah tidak ada drama. Tidur nyenyak tiap malam sejak hari pertama. Yang ribet hanya saat pipis dan BAK, ini pun bisa di lewati tanpa drama.
Peralatan perang untuk BAK dan bersih-bersih pagi - malam |
Senin, H+7
Kembali kontrol ke klinik, tidak ada yang perlu di khawatirkan. Luka mulai kering, tetap di jaga biar tidak basah dan sering di bersihkan.
Demikian cerita sunat Ahdan, alhamdulillah bisa Ahdan lewati dengan tidak banyak drama, tidak ada keluhan berat.
Hari ke 7 masih pakai celana sunat, biar tetap aman dan nyaman 😅.
Semoga postingan ini ada manfaatnya, setidaknya buat Ahdan baca kelak ketika sudah besar.
******
Update 5 Juli 2021
Setelah konsul Senin seminggu setelah sunat, luka Ahdan masih belum kering. Ini karen kesalahan aku juga.
Aku baca beberapa artikel di google kalau pasca sunat ketika anak pipis di lap dengan kasa yang di berikan cairan NaCl (cairan impus), ternyata ini membuat luka sunatnya tidak segera mengering.
Setelah dari rumah sakit, tiap ahdan sudah pipis hanya di lap dengan tissue kering. Ingat tissue kering, lap semua sisa kencing yang menempel.
Dua hari setelahnya, luka terlihat lebih cepat kering. Jadi tidak usah neko-neko kek saya yah, sampai beli revanol dan NaCl segala 🙈.
The End
0 comments:
Post a Comment
Berkomentar yang sopan sangat disenangi, komentar spam akan di hapus. Thanks!!